Saturday, May 7, 2016

BATIK INDONESIA

7 Alasan Setiap Perempuan Indonesia Harus Punya Kain Batik


Setiap 2 Oktober, Indonesia memperingati Hari Batik Nasional. Peristiwa mengenai klaim batik oleh negara tetangga dan perjuangan untuk mendapatkan pengakuan dunia, telah berlalu. Semua kerja keras telah membuahkan hasil. Kini, perjuangan harus terus dilanjutkan. Semua itu tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak ikut serta melestarikan kain batik. Salah satu caranya adalah dengan memiliki kain-kain tersebut.
Perempuan Indonesia pun dapat turut ambil bagian dalam usaha pelestarian ini. Bukan semata melanjutkan perjuangan, tetapi juga karena kain batik memiliki banyak keistimewaan.
1. Sebagai Identitas Kebudayaan Bangsa
Seluruh wilayah Indonesia memiliki kain batiknya sendiri. Sebut saja Pulau Jawa. Bukan hanya provinsi, tetapi setiap daerah memiliki batik yang berbeda-beda. Batik Gentong Madura, berbeda dengan Batik Jlamprang di Pekalongan. Batik Parang khas Yogyakarta, sama indahnya dengan Batik Garutan di Garut, Jawa Barat. Belum lagi batik dari Bali, Lampung, Papua, dan daerah-daerah lain di Indonesia. Begitu banyaknya batik berkembang di negeri ini, sehingga membentuk suatu identitas kebudayaan bangsa. Inilah alasan pertama setiap perempuan Indonesia harus memiliki batik.

2. Warisan dari Indonesia
Warisan adalah peninggalan dari nenek moyang kepada generasi selanjutnya. Batik yang beraneka ragam ini harus dikenalkan kepada anak cucu. Bagaimana pun, kita pernah berjuang demikian kerasnya demi mendapatkan pengakuan dunia bahwa batik berasal dari Indonesia. Jika generasi selanjutnya tidak mengenal, maka batik akan cepat punah. Sia-sialah kerja keras kita. Oleh karena itu, setiap perempuan Indonesia wajib memiliki batik, agar dapat mewariskannya kepada anak cucu kelak.

3. Busana Nasional Indonesia
Jika Sulawesi Selatan punya Baju Bodo, Sumatera Barat punya Baju Kurung, dan Jawa punya kebaya, maka batik adalah pemersatunya. Batik dikenakan sebagai pakaian nasional Indonesia. Dalam berbagai acara kenegaraan, baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri, wakil Indonesia tampil dengan batik. Keelokan dan keanggunan kain ini mencerminkan budaya bangsa yang arif. Oleh karena itu, setiap perempuan wajib memiliki kain batik.


4. Sebagai Motif Hias pada Pakaian
Batik memiliki berbagai motif yang cantik. Lihatlah motif parang yang elegan! Atau, motif buketan yang indah. Belum lagi, motif megamendung yang memukau. Semua motif batik membuat pemakainya tampil berkesan, sesuai dengan makna yang terkandung pada motif tersebut. Oleh karena itu, batik sangat cocok digunakan sebagai motif hias pada pakaian, terutama pakaian perempuan.

5. Sebagai Bahan Pakaian
Ada kalanya perempuan Indonesia memerlukan pakaian yang sesuai dengan acara yang dihadiri. Di sinilah kain batik berperan penting. Kain batik dapat disulap menjadi gaun panjang cantik yang dapat dikenakan pada acara di malam hari. Atau, bisa dibuat menjadi kain san selendang untuk menghadiri acara resmi, baik siang maupun malam hari. Menggunakan kain batik sebagai bahan pakaian, akan membuat kita terhindar dari pakaian-pakaian lain yang umumnya diproduksi secara massal.

6. Sebagai Persiapan Berbagai Acara
Dalam hidupnya, manusia mengalami beberapa fase penting. Kelahiran, pernikahan, dan kematian, adalah proses yang tidak dapat ditawar lagi. Uniknya, pada fase-fase itu, manusia sangat dekat dengan kain batik. Bayi yang baru saja dilahirkan, langsung diselimuti dengan kain batik. Pada saat menikah, sepasang insan juga mengenakan batik. Begitu pula ketika seseorang meninggal, tubuhnya dibalut dengan kain batik. Dari berbagai fase tersebut, memiliki kain batik sebagai persiapan, adalah hal yang sangat penting.

7. Sebagai Harta Benda
Dahulu, kain batik tulis dan cap dijadikan sebagai harta benda yang kelak dapat dijual dengan harga tinggi. Semakin lama, harga jualnya semakin melambung. Kini, kain batik tulis dan cap semakin mendapat penghargaan. Bisnis jual beli kain batik masih terus berlangsung. Orang biasa dan para kolektor, sangat bangga memiliki kain batik ini. Keadaan pun telah kembali seperti dulu. Kain batik menjadi harta benda yang suatu saat nanti dapat diturunkan kepada anak atau cucu. Inilah alasan terakhir perempuan Indonesia harus memiliki kain batik tulis dan cap.